Hadits diatas menjelaskan bahwa sebagai seorang pemimpin kita akan dimintai pertanggungjawaban, sehingga menjadi pemimpin harus memiliki bekal, berilmu dan yang paling utama adalah pemimpin harus senantiasa menjaga hubungan baik dengan Allah, agar senantiasa diberikan petunjuk dan kemudahan dalam setiap bertindak maupun mengambil keputusan.
Menjadi pemimpin itu tidak instant, harus dibentuk melalui berbagai pelatihan baik secara materi maupun karakter. Seorang pemimpin akan diuji dengan berbagai masalah, setiap masalah akan mendewasakan pemimpin untuk belajar lebih baik. "Masalah tidak bahaya, yang bahaya itu salah menyikapi masalah", maka dari itu pemimpin harus berilmu, agar setiap keputiaan memiliki dasar pertimbangan yang jelas, konsekuensi dari hasil keputusan sudah tergambar sebelum keputusan diterapkan.
Pemimpin akan senantiasa diuji, dipantau, dikritik, karena posisinya ada di paling depan. Ia akan dilihat dari cara berbicara, bertingkah laku dan keputusan-keputusannya. Jika ia dekat dengan Allah, maka semua urusan beres, dia tahajjud, dia dhuha, dia shalat tepat waktu, dia tadarus al-quran dan senantiasa menggantungkan urusannya kepada Allah, mustahil Ia sendirian, pastilah Allah bimbing agar dapat menyelesaikan setiap apapun yang dihadapinya.
Setiap kata-katanya akan menjadi perintah, wejangan dan akan mengubah suatu keadaan. Untuk itu ucapan dari seorang pemimpin haruslah yang baik-baik karena ia akan menginspirasi banyak orang, menggerakan masa dan merubah cara berpikir seseorang. Lisannya harus benar-benar dijaga sekalipun ia bercanda, ia harus memilih kata-kata yang tepat agar didengar, dihormati, bukan untuk penilaian manusia melainkan agar disenangi Allah. Ketika Allah ridha kepadanya, maka ia akan mendapatkan petunjuk, ketenangan, dan kebahagiaan.
Perilakunya akan menjadi contoh, teladan bagi bawahannya, ia akan menjadi role model dalam bertindak, mencirikan organisasi yang dipimpinnya. Ia harus mencontoh teladan Nabi SAW. Tegas dalam membuat keputusan, lemah lembut dalam bertutur kata, setiap kata-katanya menjadi motivasi yang kuat bagi para anggotanya.
Keputusan pemimpin akan menentukan perubahan, perubahan ke arah yang lebih baik atau sebaliknya. Keputusan yang baik akan melahirkan kebaikan, kebaikan itu akan terus mengalir kepada generasi-generasi selanjutnya. Sehingga apabila hal ini terjaga akan mengubah masa depan menjadi lebih cerah. Untuk itu jangan pernah sepelekan setiap keputusan, sekecil apapun, karena akan berdampak terhadap keberlangsungan generasi selanjutnya.