Jumat, 29 Desember 2023

Menciptakan Pembelajaran yang Efektif


Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya sekedar transfer ilmu, namun dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Sehingga siswa senang belajar dan mendapatkan pengalaman yang bermakna, itulah yang dinamakan pembelajaran efektif.

Ada beberapa kiat-kiat dalam membangun pembelajaran efektif diantaranya :
1. Berpusat pada peserta didik (student centrered)
2. Iteraksi edukatif antara guru dengan siswa
3. Suasana demokratis
4. Variasi metode mengajar (Apersepsi, motivasi, ceramah interaktif, diskusi, kerja kelompok/mandiri, tes dan refleksi)
5. Bahan yang sesuai dan bermanfaat
6. Lingkungan belajar yang kondusif
7. Sarana belajar yang menunjang

Sumber : ridwan abdullah sani. Strategi belajar mengajar.(2019). PT Rajagrafindo Persada

Selasa, 19 Desember 2023

Perangkat Ajar Guru

Tugas utama guru ada tiga yaitu mendidik, mengajar dan administratif. Mendidik merupakan kegiatan yang dilakukan secara terstruktur, direncanakan dan dibiasakan. Sedangan mengajar merupakan suatu kegiatan transfer ilmu pengetahuan. Guru dapat mengajar dan mendidik dalam satu waktu perencanaan pembelajaran. Kemudian untuk administratif biasanya dilakukan di luar kegiatan belajar mengajar.

Sebagai guru, kita diharuskan profesional dalam mengemban amanah tujuan nasional indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun jangan sampai menjadi beban, kita harus menikmati pekerjaan sebagai guru. Sehingga kita akan memberikan pelayanan penuh dalam mendidik dan mengajar para siswa.

Baik, pada kesempatan kali ini kita akan fokus pada administrasi guru. Berikut beberapa administrasi yang harus disiapkan oleh guru :
1. Absen seluruh siswa
2. Daftar nilai siswa
3. Jurnal harian guru
4. Modul Ajar
5. Buku Catatan Siswa (pengayaan/remedial/perbaikan)
6. Buku karakter siswa

Sabtu, 16 Desember 2023

Produk bukanlah tujuan utama dalam P5

Penerapan Project Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah program sekolah yang wajib dilaksanakan minimal satu semester satu kali. P5 dalam pengaplikasiannya berbeda dari setiap sekolah, hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan sekitar sekolah, seperti alam, lingkungan produksi, wisata, budaya, pertanian, peternakan, perairan atau pegunungan.

Project identik dengan karya, namun karya bukanlah produk utama dalam tujuan pembelajaran yang berbasis project. Produk merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang utama dalam suatu project adalah pembentukan dan pembiasaan karakter. Seperti karakter benalar kritis, kerjasama, kreatif, inovatif dan lain sebagainya.

Jadi, harus dipahami bahwa produk bukan tujuan utama dalam penilaian suatu project. Yang paling penting adalah proses dalam pembuatan project itu sendiri. Dalam penilaian proses, guru perlu menyiapkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Instrumen penilaian proses
Meliputi : Kerjasama, kreativitas, komunikasi bernalar kritis.
2. Instrumen jurnal refleksi
Jurnal refleksi dilakukan setiap selesai pertemuan perharinya. Jurnal refleksi meliputi pertanyaan : apa yang kamu pelajari? Apa yang kamu dapatkan? Bagaimana perasaannya?
3. Instrumen penilaian produk
Meliputi : Presentasi, bentuk produk dan relevansi dengan tema.

5 Nilai yang harus dimiliki oleh Wali Kelas

Menjadi seorang wali kelas atau wali murid di sekolah adalah salahsatu tugas yang tidak mudah namun juga tidak sulit. Tidak sulit jika wali kelas memahami apa yang seharusnya dilakukan dan memahami perannya dengan sepenuh hati. 

Bagi anda yang baru diamanhkan menjadi wali kelas, anda beruntung dapat membaca tulisan ini, karena tulisan ini akan banyak berbicara bagaimana seharusnya anda bersikap menjadi seorang wali kelas, mengahadapi karakteristik siswa dan orang tua yang beragam dan berbagai permasalahan. 

Baik, langsung pada topik bahasan utama yaitu mengenai nilai-nilai yang harus dimiliki wali kelas. Berikut adalah nilainya : 
1. Kepedulian / Empati
2. Keikhlasan
3. Kasih sayang
4. Keadilan
5. Adab dalam berkomunikasi 

Kepedulian / empati adalah sikap yang menunjukkan rasa perhatian yang tinggi terhadap sesuatu. Perhatian yang tinggi disini peka terhadap hal-hal yang terjadi, seperti peka terhadap kondisi siswa dan peka terhadap permasalahan yang dialami oleh setiap siswa. 

Menjadi wali kelas yang peduli akan sangat menguras tenaga dan pikiran, namun jika dibarengi dengan hati yang ikhlas, maka akan bernilai ibadah dan lelahnya menjadi lillah. Untuk menumbuhkan jiwa ikhlas, kita harus paham bahwa bekerja akan menjadi pahala kalau kita niatkan untuk untuk mencari ridho Allah SWT. Maka, ikhlaslah dalam menjalani setiap episode anda menjadi seorang wali kelas.

Wali kelas adalah sosok orang tkedua bagi siswa. Maka dari itu anda harus benar-benar memperhatikan karakteristik setiap siswa di kelas. Ada siswa yang senantiasa ceria, jahil, lucu, pendiam, periang, dan lain sebagainya. Anda adalah sosok ibu bagi mereka, anda harus memberikan kasih sayang dan perlakuan yang sama tanpa membeda-bedakan.

Setiap siswa di kelas anda memiliki hak yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dari anda atau prinsip keadilan. Jangan pernah membeda-bedakan siswa yang pintar dengan siswa yang malas, siswa yang baik dengan siswa yang suka jahil. Anda harus bijak dengan menerapkan prinsip keadilan. Sehingga siswa tidak merasa ada yang dianak emaskan, ada yang tidak diperdulikan dan ada yang selalu dicap jahil. Hati-hati dengan pelabelan, sekalipun ia melakukan kesalahan yang besar, ia tetap siswa anda dan anda harus merangkulnya agar berubah menjadi lebih baik.

Terakhir, adab dalam berkomunikasi. Adab disini diperuntukan bagi orang tua siswa. Selain anda menjadi sosok orang tua kedua di sekolah, anda tentu sangat paham anda juga harus menajalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa. Komunikasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau melalui handphone. Ketika anda berkomunikasi langsung awali dengan salam dan menanyakan kabar, jangan terlalu banyak basa basi, memuji pempilan boleh tetapi tidak berlebihan, berbicaralah secukupnya, jika orang tua menanyakan anaknya maka jawablah tanpa berlebihan, gunakan bahasa yang baik dan positif. Jika orang tua curhat akan anaknya, maka dengarkanlah dengan seksama dan pusatkan perhatian anda kepadanya.

Kamis, 14 Desember 2023

Membangun Karakter Disiplin Siswa melalui Leadership Class

"Tak ada Kesuksesan tanpa disiplin" itulah kalimat yang diucapkan oleh KH. Abdullah Gimnastiar atau yang sering disapa Aa Gym. Disiplin adalah salahsatu karakter baik. Disiplin dapat dilatih, dibiasakan dan dibentuk.

Di dalam Agama islam, disiplin dilatih pada saat melaksanakan shalat lima waktu. Dimana muslim, ketika mendengar adzan harus segera bergegas ke masjid, berwudhu dengan tertib, masuk ke dalam mesjid melaksanakan shalat sunnah, berjama'ah dan berdzikir. Hal tersebut mudah bagi muslim yang terbiasa dan juga memiliki keimanan yang kuat, namun terasa sulit bagi muslim yang tidak terbiasa, mungkin belum memahami pentingnya shalat lima waktu, atau sudah mengetahui pentingnya namun belum terketuk hatinya untuk segera ke masjid. Mari kita jaga shalat kita, ”Sesungguhnya shalat bagi orang-orang Mukmin adalah kewajiban yang waktunya ditentukan (terjadwal).” (QS An-Nisaa’: 103). Penentuan waktu shalat menjadi bentuk pembiasaan disiplin bagi seorang muslim untuk meraih kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan.

Shalat menjadi tiang utama dalam membentuk karakter disiplin, setelah itu pembentukan disiplin dapat dibiasakan melalui beberapa program pembinaan seperti :
1. Outstanding Characteristic (Karakter Luar Biasa)
Pemberian materi karakter yang dilakasanakan setiap pagi oleh guru sebelum KBM dimulai. 
2. Mentorship (Mentoring kelompok)
Dilakukan satu kali dalam satu minggu, kegiatan berupa kajian islam dan karakter.
3. Digital Literacy 
Pemberian tayangan video series muslim dengan menyertakan resensinya.
4. Tadabur Alam & Training Ground 
Dilakukan bersama TNI atau Pelatih Khusus di lapangan setiap 1 bulan 1 kali.
5. Qur'an Camp
Kegiatan di alam dengan kegiatan tadabur al quran, tadarus, hafalan al-quran, pematerian dan renungan.
6. Booster Iman
Agenda pagi di rumah, menyimak ceramah singkat beserta pemantauan isi dari ceramahnya.

Senin, 11 Desember 2023

Bukan Menciptakan Persaingan tetapi Memberdayakan

Guru adalah suatu profesi. Bukan sekedar pekerjaan, profesi merupakan bidang keahlian khusus. Setiap orang bisa mengajar tetepi tidak semua orang dapat mendidik. Guru adalah seorang pengajar dan pendidik.

Guru memiliki tugas yang mulia, kemuliaan tugas guru ada pada ilmunya, ada pada hatinya, sehingga membutuh pendidikan secara khusus agar benar-benar dapat mendalami peran sebagai guru.

Guru yang mengajar, tahu dan sadar bahwa dirinya harus belajar. Guru yang mendidik, tahu dan sadar bahwa dirinya adalah contoh role model bagi para siswanya. Maka disinilah letak mulianya seorang guru. 

Dalam dunia pekerjaan, guru sebagai profesi dituntun untuk bisa dalam segala hal, terkadang ada pekerjaan yang sebenarnya bukan tugas utamanya, tetapi karna guru sadar bahwa ia harus belajar, maka ia akan berusaha melakukan apa yang diamanahkannya. Sehubungan dengan hal itu, maka setiap guru harus saling memahami satu sama lain, membantu satu sama lain, mencapai tujuan bersama yang direncanakan.

Guru bukanlah robot, guru juga bukan buruh, tetapi guru adalah suatu profesi yang mulia. Maka, untuk menjaga kemuliaan seorang guru dimulai dari cara menghormatinya, memberikan support yang baik, membangun kemitraan yang baik bukan untuk menciptakan persaingan sehingga menimbulkan keegoisan dan ketidaknyamanan dalam bekerja.

Sebagai seorang pemimpin di sekolah, hendaknya para pemimpin tahu bagaimana memberdayakan guru dengan baik. Berikut beberapa tips dalam memberdayakan kemampuan guru :
1. Mengenali potensi guru
2. Memahami karakteristik guru
3. Memberikan amanah secara adil
4. Memahami psikologis guru
5. Membangun komunikasi yang baik

Jumat, 08 Desember 2023

5 Program Pembinaan Karakter Islami di Sekolah

Sekolah merupakan tempat dimana peserta didik diberikan bekal ilmu dan karakter. Membuat anak pintar itu mudah, saat ini banyak sekali media yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan peserta didik. Kita dapat merasakan di kala pandemi menyerang, guru berusaha untuk menciptakan pembelajaran secara digitial. Namun ternyata, sulit sekali untuk mendidik karakter peserta didik saat itu. 

Nah, disituasi yang reel atau kita akhirnya bisa kembali normal, pembelajaran saat ini diarahkan pada karakter. Mulai dari project dalam mata pelajaran sampai project profil pelajar pancasila yang secara khusus. 

Tugas guru sangat menantang, selain mengajar, guru juga harus mendidik karakter. Karakter dibentuk melalui pembiasaan harian, baik dari pembiasaan perilaku guru dam sehari-hari di lingkungan sekolah (panutan), melalui ceramah kepada siswa, atau melalui format khusus buku karakter siswa. 

Disini saya ingin berbagi inspirasi untuk program pembinaan karakter islami peserta didik, diantaranya yaitu :
1. Pembiasaan shalat dhuha dan ceramah akhlak di pagi hari sebelum KBM berlangsung.
2. Pembiasaan shalat dzuhur berjamah, dzikir bersama, doa bersama, shalat sunnah, dan pembacaan hadits.
3. Majelis Ta'lim Bersatu (MTB) dengan kegiatan Pembacaan ayat al-quran dan tilawah, shalawat, nasyid, ceramah dan sedekah.
4. Dzikir almatsurat di pagi hari.
5. Bina Hubungan Ilahi (BHI) dalam format jurnal amalan yaumiyah.

Untuk waktu dan hari dapat ditentukan oleh pemangku kebijakan sekolah masing-masing. Semoga bermanfaat.

Sikap yang harus dilakukan saat menghadapi Murid Bermasalah


Setiap siswa memiliki kepribadian yang berbeda, latar belakang keluarga yang berbeda, perekonomian yang berbeda dan pendidikan di keluarga yang berbeda. Maka dari itu jangan pernah berharap anak-anak baik semua, nurut semua. Sebagai seorang guru, kita harus bersikap bijak dalam menghadapi situasi apapun. Sikap anak dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, pertemananan dan lingkungan sosialnya.

Inilah sikap yang harus dilakukan guru ketika menghadapi anak yang bermasalah :
1. Bersikap tenang dengan mengatur nafas
2. Berpikir positif dan tidak langsung melabeli anak nakal, bahkan pelabalelan negatif tidak boleh dilakukan oleh guru.
3. Memanggil anak tersebut secara personal.
4. Cobalah dengan pertanyaan menyapa dan membuat situasi lebih tenang terlebih dahulu, namun jangan bertele-tele.
5. Berikan nada yang ramah, kemudian mulai bertanya dengan mengklarifikasi. Seperti : Apa yang terjadi? Mengapa melakukan hal itu? Apakah itu baik? Apa konsekuensi yang akan terjadi? Siapa saja yang terlibat? Apakah kamu tahu peraturan di sekolah? Ajakan untuk kembali mengikuti aturan. (Segitiga Restitusi)
6. Memberikan pemahaman bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan, hal itu wajar, yang terpenting adalah orang yang berbuat salah itu mau mengakui kesalahannya, menyesali perbuatannya dan berusaha untuk lebih baik lagi.
7. Berikan keyakinan pada anak bahwa "Ibu/Bapak yakin kamu anak yang baik, yang mampu mengendalikan diri"
8. Buatlah laporan mengenai kejadian tersebut kedalam bentuk jurnal.
9. Laporkan hal tersebut kepada wakil kepala sekolah atau kepada kepala sekolah.
10. Kabarilah orang tua siswa dengan tenang dan tidak terlalu didramatisir. Berikan informasi bahwa sekolah telah melakukan pembinaan dan dalam pantauan.

Teacher as Leader of Change "Menginspirasi dan memberi Kekuatan"

Teacher as Leader of Change "Menginspirasi dan memberi Kekuatan" Jika anda seorang guru dan menganggap guru adalah suatu pekerjaan...