Pendidikan merupakan landasan dalam membangun suatu peradaban. Pendidikan dapat
merubah suatu negara yang terjajah menjadi negara merdeka sepertihalnya Negara
kita, Indonesia. Kita mengetahui sejarah penjajahan oleh bangsa Belanda di
Indonesia teramat sangat panjang. Namun, sejak pemerintahan Belanda mengizinkan
kaum pribumi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, disanalah
muncul akar dasar-dasar pemikiran mengenai perlunya pemerintahan sendiri di
negara sendiri. Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi, yaitu organisasi
Indische Partij, bersama dua kawannya. Melalui organisasi tersebut muncul tekad
perjuangan untuk merdeka dan terbebas dari penjajahan. Sejak saat itu, Ki Hajar
menuliskan pemikiran-pemikirannya dalam surat kabar, sehingga pemikirannya
dapat merubah pola pikir masyarakat Indonesia. Dari sini saya dapat
menyimpulkan bahwasannya pendidikan dapat merubah suatu peradaban, dari negara
yang terjajah menjadi negara yang merdeka. Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga
membuat sekolah “Taman Siswa”, dimana sekolah ini melahirkan banyak
generasi-generasi yang membawa perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat
Indonesia.
Pendidikan harus terus bergerak, seperti halnya tata surya kita, jika statis
maka akan terjadi suatu kekacauan. Begitupun dengan dunia pendidikan, harus
terus bergerak menyesuaikan perkembangan perubahan zaman.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pengajaran. Ki Hajar Dewantara memandang
bahwasannya dalam sebuah pengajaran, siswa merupakan objek utama. Beliau
menganalogikan seperti benih-benih persemaian. Setiap siswa memiliki potensi
yang berbeda-beda, untuk itu sebagai pengajar, kita diharuskan memahami
karakteristik setiap siswa agar tumbuh kembang mereka sesuai dengan potensinya
dan sesuai dengan zamannya. Sehingga akan terlahir manusia-manusia yang merdeka
batin, mampu mengatur hidupnya tanpa diperintah orang lain.
Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat
ini adalah pendidikan yang memberikan suatu kebebasan dalam berpikir atau
merdeka belajar. Dimana siswa saat ini tidak dituntut untuk memperoleh nilai
yang tinggi namun siswa diarahkan dan didik agar menjadi pembelajar yang mampu
menggali potensi dirinya sebagai bekal kelak dalam hidup bermasyarakat dan
membawa pengaruh nyata dalam kemajuan bangsa. Sedangkan relevansi
pemikiran Ki Hajar Dewatara dengan sekolah saya saat ini adalah pendidikan
karakter lebih diutamakan, karena pendidikan di abad 21 ini menekankan agar
siswa dapat disiplin, tanggungjawab, jujur, mandiri dan berakhlak yang mulia.
Program sekolah yang kami buat seperti :
1) Mentorship
(Pembinaan Karakter melalui mentoring dan pembiasaan),
2) Leadership
(pelatihan kepemimpinan yang terstruktur dimulai dari MPLS, Leadership Camp dan
Pendidikan Bela Negara)
3) Pembelajaran berbasis Project untuk melatih kreativitas, inovasi dan kolaborasi dengan sesama siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar