project komik part#2 Adventure of Athoriz

Para penumpang digiring ke hutan, dan semua perbekalan disita oleh kelompok bersenjata itu. Kapal pesiar itu pun dihancurkan, seketika api menyala dan asap yang melambung ke atas langit membuat lokasi semakin mencekam dan gelap.

Athoris berkata "kita harus mencari tempat berlindung". Mereka mencoba menyisir pantai dan menemukan sebuah gua. Mereka berdiskusi apa yang harus dilakukan, pergi dari pulau atau menyelamatkan para wisatawan lainnya. Almahyra menyarankan untuk tetap disini, kemudian mencari bantuan untuk menyelamatkan mereka. Ide itupun diterima. Mereka tidak punya alat apapun, hanya baju renang yg dipakai dan dua orang diantara mereka menggunakan jam tangan yang dapat berkomunikasi. Namun tidak ada signal, mengingat pulau itu terpencil.

El barra dan hanna mencoba mencari sesuatu yang dapat mereka makan, mereka selalu membawa pisau multifungsi. Merekaa perenang yang hebat dan dapat menangkap lobster dan ikan, dengan pengetahuan guru mereka mencoba membuat api dari dua buah batu yang dipercikan ke arah bubuk kayu. Merkeka pun makan dengan lahapnya. Malam pun tiba, rencana malam ini adalah menyelinap kedalam kapal yang terbakar, walaupun kecil kemungkinan mereka menemukan benda2 yang mungkin dibutuhkan.

Dalam kapal yang apinya sudah padam. Mereka mencari benda2 yang dibutuhkan, dengam bermodal cahaya bulan, merkea menemukan 1 ransel besar yanh berisikan pakaian, dan alat2 dapur yang dapat digunakan  untuk memasak. Setelah selalai mereka kembali ke gua.  

Esok paginya. Mereka mulai mengikuti jejak para wisatawan itu digiring. Dengan perasaan takut dan modal nekat mereka menyusuuri hutan yang lebat. Ditengah perjalanan awan mulai mendung dan sehingga mereka harus mencari tempat untuk berteduh dahulu, kemudolian mereka menemukan pohon besar dan mulai merenung apakah sebaiknya kita pulang saja dengan membuat rakit, namun sulit rasanya karena mereka pun tidak tahu harus ke arah mana. Satu-satunya pilihan adalah mencari tahu keberadaan wisatawan lainnya dan apa yang mereka rencanakan.

Mereka pun membulatkan tekad untuk terus menyusuri hutan. Mereka berhenti dan makan buah pisang yang ada disekitar mereka, meminum air kepala dan melanjutkan perjalanan.

Tak terasa mereka berada di sebuah bukit, dan melihat ada pemukiman warga di bawahnya. 

Bersambung..