Minggu, 24 Maret 2024

Rapat Program Kerja OSIS (RAKER-OSIS)

Timeline Rapat Kerja OSIS

1. Rapat Kerja Pertama
- Sosialisasi Tupoksi Sekbid
- Brainstorming program persekbid
- Menuangkan ide dan gagasan program pada format yang telah disediakan
2. Rapat Kerja kedua
- Presentasi program persekbid
- Membuat Rekapitulasi Program (Program yang disetujui dan ditangguhkan) oleh tim inti
3. Rapat Kerja ketiga
- Sinkronisasi program pada kalender Akademik OSIS

Cara Menaikan Rating Blog



Cara Menaikan Rating Blog

Kunjungi Website :

1. Nimtools.com : nimtools.com/backlink-maker

2. Domain Authority Checker : https://websiteseochecker.com/domain-authority-checker/#arearesult

3. Blog And Ping  Tools (pingler) : https://pingler.com/?ping_hash=227bcc5b15982770b31e499b9a93109604808346ba3ee1b88fc7936c54ecbcc5

Strategi Ajar Keberagaman dan Perubahan Budaya serta Kearifan Lokal (BAB V- K.7)



Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Kelas : VIII - Kurmer
Materi : Keberagaman dan Perubahan Budaya serta Kearifan Lokal

Tujuan Pembelajaran :
1. Menganalisis keberagaman budaya yang ada di Masyarakat Indonesia
2. Menganalisis keberagaman yang ada di Sumedang sebagai bentuk kearifan lokal 
3. Mengevaluasi perubahan budaya yang terjadi di masyarakat
4. Mengimplementasikan kearifan lokal untuk menjaga dan melestarikan budaya daerah.

Model Pembelajaran : Inkuiri Learning dan Pembelajaran Kontekstual
Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, presentasi dan diskusi (4C)
Games : Tebak Gambar Budaya

Pertanyaan Pemantik :
1. Apa itu budaya?
2. Apa yang dimaksud dengan kearifan lokal?
3. Bagaimana perubahan budaya dapat terjadi di masyarakat?
4. Bagaimana sikap dalam menghadapi perubahan budaya?
5. Bagaimana pentingnya kearifan lokal untuk menghadapi perubahan budaya?

Gambaran Pembelajaran :
Pertemuan 1 : Mulai dari diri (Siswa berliterasi mengenai tujuan pembelajaran dan materi awal), Ekplorasi Konsep (melakukan tanya jawab dengan siswa dengan menggunakan pertanyaan pemantik), Ruang Kolaborasi (siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan budaya yang ada di sumedang)
Pertemuan 2 : Demonstrasi Kontekstual (setiap kelompok tampil presentasi budaya daerah sumedang), melakukan tanya jawab dan pembahasan budaya serta perubahannya dan cara menanggapi perubahan dengan keaarifan lokal).
Pertemuan 3 : Koneksi Antar Materi (Siswa bersama guru membahas materi yang belum dipahami dan mulai membuka pembahasan kedua mengenai cara menanggapi perubahan budaya di masyarakat, siswa membuat refleksi pembelajaran dan latihan soal BAB V, Aksi Nyata membuat Poster Budaya Sumedang dengan menggunakan Canva.



Selasa, 19 Maret 2024

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Diseminasi GPA5)

 

    


Pendidikan merupakan landasan dalam membangun suatu peradaban. Pendidikan dapat merubah suatu negara yang terjajah menjadi negara merdeka sepertihalnya Negara kita, Indonesia. Kita mengetahui sejarah penjajahan oleh bangsa Belanda di Indonesia teramat sangat panjang. Namun, sejak pemerintahan Belanda mengizinkan kaum pribumi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, disanalah muncul akar dasar-dasar pemikiran mengenai perlunya pemerintahan sendiri di negara sendiri. Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi, yaitu organisasi Indische Partij, bersama dua kawannya. Melalui organisasi tersebut muncul tekad perjuangan untuk merdeka dan terbebas dari penjajahan. Sejak saat itu, Ki Hajar menuliskan pemikiran-pemikirannya dalam surat kabar, sehingga pemikirannya dapat merubah pola pikir masyarakat Indonesia. Dari sini saya dapat menyimpulkan bahwasannya pendidikan dapat merubah suatu peradaban, dari negara yang terjajah menjadi negara yang merdeka. Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga membuat sekolah “Taman Siswa”, dimana sekolah ini melahirkan banyak generasi-generasi yang membawa perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.

     Pendidikan harus terus bergerak, seperti halnya tata surya kita, jika statis maka akan terjadi suatu kekacauan. Begitupun dengan dunia pendidikan, harus terus bergerak menyesuaikan perkembangan perubahan zaman.

    Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pengajaran. Ki Hajar Dewantara memandang bahwasannya dalam sebuah pengajaran, siswa merupakan objek utama. Beliau menganalogikan seperti benih-benih persemaian. Setiap siswa memiliki potensi yang berbeda-beda, untuk itu sebagai pengajar, kita diharuskan memahami karakteristik setiap siswa agar tumbuh kembang mereka sesuai dengan potensinya dan sesuai dengan zamannya. Sehingga akan terlahir manusia-manusia yang merdeka batin, mampu mengatur hidupnya tanpa diperintah orang lain.

        Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini adalah pendidikan yang memberikan suatu kebebasan dalam berpikir atau merdeka belajar. Dimana siswa saat ini tidak dituntut untuk memperoleh nilai yang tinggi namun siswa diarahkan dan didik agar menjadi pembelajar yang mampu menggali potensi dirinya sebagai bekal kelak dalam hidup bermasyarakat dan membawa pengaruh nyata dalam kemajuan bangsa.  Sedangkan relevansi pemikiran Ki Hajar Dewatara dengan sekolah saya saat ini adalah pendidikan karakter lebih diutamakan, karena pendidikan di abad 21 ini menekankan agar siswa dapat disiplin, tanggungjawab, jujur, mandiri dan berakhlak yang mulia. Program sekolah yang kami buat seperti :

1) Mentorship (Pembinaan Karakter melalui mentoring dan pembiasaan),

2) Leadership (pelatihan kepemimpinan yang terstruktur dimulai dari MPLS, Leadership Camp dan Pendidikan Bela Negara)

3) Pembelajaran berbasis Project untuk melatih kreativitas, inovasi dan kolaborasi dengan sesama siswa.


Lembar Kerja Kelompok Based on Qur'an

 


PROJECT BASED ON QUR’AN

SMP ........................................ 

Kelas              :

Mentor         :

PEMERAN

NAMA SISWA

Sutradara

 

Penulis Naskah

 

Kameramen

 

 

Editor

 

 

Aktor / Aktris

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SINOPSIS

INDIKATOR

KETERANGAN

Judul Film


Genre Film

 

Sinopsis (Garis besar cerita film)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   

PREMIS & LOGLINE FILM

Premis adalah kalimat singkat mengenai adegan.

Logline adalah penjabaran dari premis yang berupa intisari dari cerita yang berbentuk paragraph.

Scene 1

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 

Scene 2

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 

Scene 3

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 

Scene 4

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 

Scene 5

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 Scene 6

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 

Scene 7

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 

Scene 8

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 

Scene 9

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 

Scene 10

Premis :

Logline :

 

 

 

 

 

 

NILAI

PARAF

 

 

 

Minggu, 17 Maret 2024

Project Based on Qur'an - Pertemuan #3

Hallo bapak ibu guru mentor!
Masih semangat??? Pasti tentunya semangat karena semua yang dijalani lillahita'ala.
》Bagaimana progres hari kedua?
》Apakah memerlukan banyak waktu dalam proses syuting ini? Atau masih berpikir alur ending ceritanya bagaimana? Atau sedang memikirkan properti?
》Atau mungkin ada beberapa adegan yang diganti? Atau take ulang lagi?
Semangaaattt...!!! 

Di hari ketiga ini, silahkan lanjutkan syuting lagi, jika memerlukan tambahan waktu, dapat melakukan syuting di siang hari, tentunya koordinasi dahulu dengan wali kelas.

Silahkan lanjutkan syuting dan dampingi kembali siswa saat proses syuting. Berikan saran dan masukan agar siswa efektif dalam menggunakan waktu. Jika hari ini belum selesai syuting, maka dapat dilanjutkan di hari selanjutnya (senin - jum'at). Pada pertemuan ketiga ini silahkan koordinasikan mengenai :

1. Editing video 
2. Gunakan sound effect (jika perlu)
3. Gunakan backsound no copyrigt di youtube kemudian convert to mp3
4. Aplikasi editing dibebaskan, seperti inshoot, filmora, cap cut, adobe premier dll
5. Gunakan intro film
6. Buat credit title
7. Gunakan subtitle pada video (jika memungkinkan)
8. Buat Cover film di Canva atau aplikasi lainnya
9. Upload karya film pada link gdrive yang disediakan 
10. Batas pengumpulan video tanggal 30 Maret 2024 pukul 23.59 WIB

Project based on Qur'an - Pertemuan #2

Bismillah, Hallo apa kabar bapak ibu guru Mentor?
》 Bagaimana hari pertama kemarin diskusi bersama siswa? Menyenangkan bukan? Apakah ada kendala? Boleh komen disini ya. 
》 Jika belum selesai diskusi mengenai alur film, silahkan lanjutkan hari ini. Efektifkan waktu agar dapat segera syuting!

Pertemuan kedua, bisa melanjutkan diskusi kelompok mengenai alur cerita, usahakan sudah selesai premis dan loglinenya serta sinopsisnya. Jika sudah selesai, segera siapkan : 

1. Naskah skrip premis dan logline
2. Hp dengan kamera terbaik
3. Pahami cara pengambilan kamera yang bagus
4. Usahakan saat perekaman, kamera stabil.
5. Perekaman dengan menggunakan mode landscape 16 : 9 (untuk youtube)
6. Sutradara memimpin dan mengarahkan proses pembuatan film, dibersamai satu atau dua orang kameramen.
7. Mentor membantu mengarahkan dan mengkondisikan siswa agara efektif saat proses syuting.
8. Nikmati proses syuting karena ini bagian yang menyenangkan serta banyak sekali pembelajaran.
9. Berikan saran kepada siswa agar proses syuting lebih menarik.
10. Gunakan properti yang ada dan minimal budget.

Silahkan memulai syuting...!!!

Project Based on Qur'an - Pertemuan #1

Pertemuan pertama Project Based on Qur'an

Instrumen yang harus dipersiapkan :
1. Lembar Kerja Kelompok instrumen sekenario yang berisi judul film, genre, penulis naskah, sutradara, kameramen, aktor atau aktris dan editor video.
2. Lembar Kerja kelompok instrumen sinopsis. Menceritakan garis besar cerita yang membuat orang lain penasaran untuk menonton film yang dibuat.
3. Lembar Kerja Kelompok Alur Cerita Film yang memuat Premis dan Logline. Premis adalah kalimat singkat mengenai adegan.
Sedangkan Logline adalah penjabaran dari premis berupa intisari dari cerita yang berbentuk paragraf. (untuk pembuatan instrumen ini dapat sambil berjalan, tidak harus satu hari beres, barangkali ada ide cerita lain, atau pengembangan ide lain yang dapat dimasukan kedalam unsur film, yang terpenting premis sebagai alur cerita sudah jelas yang menggambarkan cerita dari awal sampai selesai.
4. Menyiapkan teknik pengambilan gambar.
Keterangan : Disiapkan oleh penanggungjawab program PBQ

Pra diskusi kelompok (kumpul semua Mentor dan siswa) :
1. Sosialisasi PBQ secara singkat
2. Memperlihatkan cuplikan video film tahun sebelumnya.
3. Memberitahukan teknik pengambilan gambar
4. Mengundi tema film

Diskusi Kelompok bersama Mentor :
1. Mulai berdiskusi bersama siswa mengenai judul yang akan dibuat dan gambaran cerita secara garis besar atau sinopsis.
2. Menentukan genre film
3. Menentukan siapa yang akan menjadi sutradara film, penulis naskah, kameramen, aktor atau aktris, dan editor video.
4. Mulai membuat cerita peradegan (premis)
5. Memasukan ayat dan hikmah dari film yang akan dibuat.
6. Menyiapkan segala kebutuhan syuting mulai dari pakaian, make up, properti, lokasi syuting.
7. Mempelajari teknik pengambilan gambar atau video

Kamis, 14 Maret 2024

Apa itu Project Based on Qur'an?


Project Based on Qur'an

Project Based on Qur'an (PBQ) merupakan model pembelajaran berbasis al-quran untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat. Permasalahan meliputi larangan berpacaran, meminum khamar, menutup aurat, menjaga pandangan dan lain-lain. Permasalahan tersebut dikaji bersama kelompok, mencari ayat al-quran atau hadits yang relevan kemudian dibuatkan film pendek.

Tujuan dari Project Based on Qur'an :
1. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa bahwa al-quran adalah pedoman menjalani kehidupan dunia dan akhirat.
2. Menumbuhkan kreativitas dan imajinasi yang dituangkan kedalam sebuah karya film.
3. Menumbuhkan kerjasama dan mempererat solidaritas antar sesama siswa.
4. Membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan melalui proses syuting.
5. Menumbuhkan kesabaran dalam proses pembelajaran.
6. Menghasilkan karya film yang dapat dinikmati oleh semua orang yang tentunya edukatif dan entertaint.

Tema PBQ :
1. Bulliyng
2. Bahaya rokok
3. Kecanduan Gadget/game
4. Bahaya pornografi
5. Bahaya minuman beralkohol/Narkoba
6. Bahaya Pacaran
7. Pentingnya menutup aurat
8. Bahaya Ghibah
9. Riya atau Sombong
10. Fitnah
11. Namimah
12. Anak Durhaka

Ketentuan Project Based on Qur'an :
1. Project PBQ berbentuk film pendek
2. Durasi 10 menit
3. Camera landscape 19 : 6 (FHD/HD)
4. Membuat sinopsis film
5. Membuat Alur film (premis dan logline)
6. Konten film memuat ayat al quran, hadits dan pesan moral
7. Menggunakan bahasa yang baik
8. Menggunakan subtitle (jika perlu) pada video
9. Gunakan musik no copyright 
10. Genre film (Religi, komedi, horor, aksi dan drama)
11. Film tidak mengandung unsur SARA 
12. Menentukan sutradara, penulis naskah, kameramen, editor, aktor dan aktris

Keterangan Alur film :
Premis : kalimat singkat mengenai adegan
Logline : penjabaran dari premis berupa intisari dari cerita yang berbentuk paragraf.

Kegiatan per-pertemuan akan dibahas pada pembahasan selanjutnya.

Rabu, 06 Maret 2024

Seperti Apa Disiplin Positif?

Saya mengikuti program guru penggerak, ada salahsatu materi bahasan mengenai disiplin positif. Materinya sangat bagus, sangat mendidik, dan juga memberikan pandangan lain dari yang sebelumnya jika ada kesalahan langsung mendapat hukuman menjadi penyesuaian sikap terhadap siswa sesuai dengan kondisi yang dialami secara bijaksana. Misal : saat pelajaran olahraga, ada siswa yang kesiangan, gurunya langsung menghukum lari 10 menit. Ini bagus, masih berkaitan dengan pelajarannya, namun jangan lupa sebelumnya tanya dulu kenapa kesiangan?! Jika ada hal lain dan itu bisa diterima akal sehat, gunakan kebijaksanaan dan mempersilahkan siswa langsung ikut bergabung belajar bersama. Tetapi jika alasannya tidak logis, maka lakukan punshmen seperti contoh di atas.

Contoh kasus, bukan disiplin positif adalah :
1. ketika siswa datang terlambat ke kelas, saat itu pelajaran matematika, siswa disuruh push up 10 x, atau menulis "saya berjanji tidak akan kesiangan lagi" sebanyak 2 lbar misal. Itu salah.
2. Ketika siswa tidak bisa menjawab soal, kemudian berdiri, jelas itu salah.
3. Ketika siswa ada yang berisik atau berbuat gaduh di kelas, langsung dimarahi dan disuruh push up. Salah juga.
4. Ketika siswa salah memakai sepatu, misal sepatu warna putih, dilarang. Disita dan baru dikembalikan saat mau pulang. Itu salah.
5. Ketika tidak mengerjakan PR, disuruh keluar kerjakan PR dulu, nanti dia bisa ketinggalan materi bahasan. Itu kurang tepat.
6. Ketika guru masuk kelas, banyak sampah, semuanya dihukum membersihkan seluruh lingkungan sekolah. Itu tidak tepat.
7. Ketik seragam siswa dikeluarkan, dihukum push up, itu salah.
8. Siswa berambut panjang, langsung dicukur secara tidak teratur. Itu kurang tepat.

Contoh Disiplin Positif  :
1. Siswa datang terlambat, suruh masuk, mempersilahkan duduk, mengajak mengikuti KBM. Baru setelah selesai mengajar dipanggil ditanya alasannya. Jika karena hal lain dan itu masuk akal, maka diberi nasehat saja. Jika alasannya tidak jelas dan diada-adakan, maka berikan disiplin positif yang sesuai misal pemberian sanksi berupa nasihat dan teguran. Kemudian berkomunikasi dengan wali kelas, wali kelas menyampaikan kepada kepala sekolah, jika perlu orang tua juga dihubungi.
2. Ketika siswa tidak bisa menjawab soal, maka apresiasi dengan memberi semangat "ya... semangat belajar lagi ya, tidak apa-apa namanya juga belajar" kemudian memberikan kesempatan kepada yang lain untuk mencoba mengerjakan.
3. Ada yang berbuat gaduh, ditegur saat itu juga namun dengan tidak memakai nada yang tinggi, dengan lembut saja "hallo, ada apa ya disana sepertinya ada yang lebih seru dari ibu atau bapa, tolong perhatikan ya, supaya yang lain juga dapat menyimak dan nyaman belajar", setelah itu baru dipanggil, melaporkan kejadian kepada wali kelas.
4. Sebaiknya sepatunya dipakai saja dulu, beri peringkatan dan memberi tahu wali kelas dan orang tua siswa. Menjelaskan dengan baik bahwa peraturan sekolah menegaskan untuk memakai sepatu hitam saja untuk keseragaman dan keserasian.
5. Belum mengerjakan PR. Dipanggil setelah KBM selesai, ditanya alasannya, diberi nasehat, diberikan waktu untuk mengerjakan di rumah dan dikumpulkan esok hari.
6. Intruksikan untuk memungut sampah dulu dan membersihkan ruang kelasnya oleh seluruh siswa. Berikan nasehat tentang kebersihan dan konsekuensi berikutnya jika seperti ini lagi maka akan apa. Misal jika kelas berantakan lagi maka akan membersihkan seluruh area lingkungan sekolah.
7. Langsung intruksikan masukan, beri nasehat. Jika terus berulang maka lakukan perjanjian konsekuensi dengan mereka, apa yang akan dilakukan jika bajunya tetap dikeluarkan. Konsekuensi ini disepakati oleh kedua belah pihak.
8. Diberi peringatan dahulu supaya rambutnya dirapihkan dan kesepakatan konsekuensi serta disepakati bersama, jika besoknya masih sama, maka akan dirapihkan di sekolah.

Teacher as Leader of Change "Menginspirasi dan memberi Kekuatan"

Teacher as Leader of Change "Menginspirasi dan memberi Kekuatan" Jika anda seorang guru dan menganggap guru adalah suatu pekerjaan...